Tak terasa tinggal 4 bulan lagi, aku akan meninggalkan bangku SMA, akhir sekolah ini menyimpan banyak kenangan yang begitu berwarna, kenangan dengan teman-teman, dan cinta akhir SMA.
oh iya, diakhir sekolah ini aku jatuh cinta dengan adik kelasku. Lika liku aku lewati untuk dapat bersamanya, dan tepat awal bulan oktober 2016 aku mengungkapkan, perasaanku padanya. Dan cintaku diterima olehnya.
Hari-hari hari kami lewati, semuanya terasa manis. Tapi tepat minggu ketiga kami terjerat masalah, masalah yang cukup besar. Masalahnya adalah dia, cintaku, ternyata membagi cintanya untuk orang lain.
Mungkin orang lain akan segera mengakhiri semuanya jika masalah ini menghampiri mereka, tapi aku tidak, aku tetap mempertahankan hubungan dengannya, dan berlapang dada menerima kenyataan.
Aku berpikir mungkin hubungan kami dapat bertahan hingga aku lulus nanti dan berlanjut ke perguruan tinggi, karena kami telah bercita-cita untuk kuliah di tempat yang sama, yaitu Malang. Tapi waktu berkata lain. Keraguan datang padaku, aku ragu padanya karena selama ini hubungan ini rasanya monoton. Selalu saja aku yang Menghubunginya duluan. Tak pernah sekalipun ia menghubungiku duluan, akhirnya aku bertanya padanya, sebenarnya dia sayang atau tidak denganku.
Hal yang aku takut pun datang, mendengar pertanyaanku itu ia langsung mengajak untuk mengakhiri hubungan kami, entah apa yang terjadi, yang ia katakan adalah dia tak pernah bisa sayang padaku. Dan tampa banyak tanya akupun menyetujui keputusannya.
Hari-hari aku jalani dengan sepi, tak ada lagi yang menghiasi mimpi-mimpi ku, beberapa minggu aku jalani dengan mood yang naik turun. Saat aku berangsur melupakannya, dia kembali hadir di kehidupanku. Entah mengapa, hatiku juga berkata untuk kembali ke masa lalu ku yang pahit ini. Saat ia kembali menawarkan cintanya, dan sayangnya untukku sulit rasanya ku tolak,karena sesungguhnya di lubuk hatiku yang terdalam masih tersimpan ukiran namanya.
oh iya, diakhir sekolah ini aku jatuh cinta dengan adik kelasku. Lika liku aku lewati untuk dapat bersamanya, dan tepat awal bulan oktober 2016 aku mengungkapkan, perasaanku padanya. Dan cintaku diterima olehnya.
Hari-hari hari kami lewati, semuanya terasa manis. Tapi tepat minggu ketiga kami terjerat masalah, masalah yang cukup besar. Masalahnya adalah dia, cintaku, ternyata membagi cintanya untuk orang lain.
Mungkin orang lain akan segera mengakhiri semuanya jika masalah ini menghampiri mereka, tapi aku tidak, aku tetap mempertahankan hubungan dengannya, dan berlapang dada menerima kenyataan.
Aku berpikir mungkin hubungan kami dapat bertahan hingga aku lulus nanti dan berlanjut ke perguruan tinggi, karena kami telah bercita-cita untuk kuliah di tempat yang sama, yaitu Malang. Tapi waktu berkata lain. Keraguan datang padaku, aku ragu padanya karena selama ini hubungan ini rasanya monoton. Selalu saja aku yang Menghubunginya duluan. Tak pernah sekalipun ia menghubungiku duluan, akhirnya aku bertanya padanya, sebenarnya dia sayang atau tidak denganku.
Hal yang aku takut pun datang, mendengar pertanyaanku itu ia langsung mengajak untuk mengakhiri hubungan kami, entah apa yang terjadi, yang ia katakan adalah dia tak pernah bisa sayang padaku. Dan tampa banyak tanya akupun menyetujui keputusannya.
Hari-hari aku jalani dengan sepi, tak ada lagi yang menghiasi mimpi-mimpi ku, beberapa minggu aku jalani dengan mood yang naik turun. Saat aku berangsur melupakannya, dia kembali hadir di kehidupanku. Entah mengapa, hatiku juga berkata untuk kembali ke masa lalu ku yang pahit ini. Saat ia kembali menawarkan cintanya, dan sayangnya untukku sulit rasanya ku tolak,karena sesungguhnya di lubuk hatiku yang terdalam masih tersimpan ukiran namanya.
Komentar
Posting Komentar