
Etanol hasil fermentasi nasi karya pelajar Sekayam. (Foto Antara Kalbar/Alfi)
Selama ini nasi sisa paling dijadikan kerupuk atau pakan ternak, melimpahnya sisa nasi itu membuat Yudi berpikir keras untuk mengolahnya menjadi bahan yang bermanfaat.
"Selama tiga bulan melakukan riset dengan bahan baku nasi sisa, bisa menghasilkan etanol yang dimanfaatkan untuk bahan bakar," ungkapnya di Sekayam, Senin.
Diakuinya, bahan bakar temuannya itu sudah digunakan oleh rekan-rekannya satu asrama. Hemat serta ramah lingkungan dan tidak ada lagi nasi sisa yang terbuang percuma karena bisa dimanfaatkan.
Ketertarikan Yudi mengolah nasi sisa dijadikan bahan bakar karena prihatin melihat warga di pedalaman yang masih menggunakan kayu bakar karena tidak mampu membeli gas elpiji. Tidak semua warga di pedalaman perbatasan memasak menggunakan kompor gas, terlebih di Kecamatan Noyan Desa Tidu tempat kelahiran Yudi warganya masih belum sepenuhnya merasakan penerangan listrik dari negara.
"Kampung saya belum ada penerangan listriknya, jika malam menggunakan lampu minyak dan masak menggunakan kayu bakar," ujarnya.
Menurut dia, jerih payah dari riset mengolah nasi bekas menjadi bahan bakar alternatif ke depannya bisa digunakan warga perbatasan secara luas, bahan bakunya mudah didapatkan sehingga tidak mungkin kehabisan bahan baku.
Dijelaskan Yudi, bahan baku berupa nasi bekas diolah dengan cara fermentasi selama 10 hari dicampur dengan ragi. Setelah itu baru diekstrak sehingga menjadi etanol yang siap digunakan. Dari dua kilogram nasi bekas bisa menghasilkan satu liter etanol siap pakai.
"Bahan bakar dari nasi bekas ini, bisa digunakan menggunakan kompor bersumbu. Tetapi ke depannnya bisa juga digunakan oleh kompor gas modern," ujarnya tersenyum.
Diungkapkan Yudi, bahan bakar alternatif temuannya itu sudah pernah dilombakan di tingkat Provinsi kalbar tetapi tidak mendapatkan nomor. Walaupun tidak mendapat gelar juara dia puas karena hasil jerih payahnya itu bisa digunakan oleh teman-temannya satu asrama untuk memasak.
Kepala SMA2 Sekayam, Muhamad Tarmudi mengatakan pihak sekolah senantiasa mendukung kegiatan siswanya terutama dalam mengolah barang bekas sehingga menjadi bernilai ekonomis.
Komentar
Posting Komentar